Heemz...bingung mau ngupdate apaan. Eh jadi teringat sesuatu tentang minggu kemaren banyak Pat yang mau di kuret. Sebelum dilakukan tindakan kuretase tersebut biasanya dipasang laminaria di malam harinya. The question is "What is Laminaria?"
Nah jadi aku keliling-keliling lah nanya nanya tentang laminaria. Sebetulnya sempat dijelasin dikit tapi karena posisiku paling belakang jadi kurang jelas gitu. Eeh di perjalanan ketemu lagi ma drdidispog.com.
Laminaria itu ternyata adalah rumput laut. Rumput laut ini banyak tumbuh dan dibudidayakan di Korea, Cina, dan Jepang. Laminaria berasal dari batang Laminaria Japonica dan Laminaria digitate. Dalam literatur Cina kuno sudah tercatat sejak lebih dari 1000 tahun yang lalu. Selama 100 tahun terakhir Laminaria telah digunakan di Amerika Serikat. Panjangnya lebih kurang 6-7 cm dan diamternya 2 - 3 mm. Laminaria dikemas dan disterilkan menggunakan radiasi gamma. Kalo cara mensterilkanya blum tau ni he.
Beberapa minggu lalu ada pat datang ke poli kebidanan dan setelah dilakukan USG, dokter mengatakan bahwa ia mengalami abrtus inkomplit sehingga bakal janin dsb yang tersisa didalam harus dikeluarkan yaitu dengan melakukan kuretase. Pat pun dirawat inapkan dan pada malam hari sekitar jam 21.00 wib pat dipasang Laminaria tersebut. Jadi Laminaria digunakan untuk membuka leher rahim guna evakuasi kehamilan misalnya seperti pada kasus diatas.
Dan seperti yang aku dengar sedikit waktu dijelaskan bahwa laminaria bersifat hidroskopik itu artinya laminaria dapat menyerap air. Jadi laminaria akan menyerap air dari leher rahim tersebut lalu mengembang perlahan-lahan dan akhirnya membuka leher rahim tersebut. Selain itu laminaria juga merangsang pembentukan dan pelepasan prostaglandin yang menyebabkan perubahan lokal di leher rahim berupa pematangan leher rahim (lunak dan melebar) sehingga lebih mudah didilatasi dengan alat (dilatator) agar evakuasi isi rahim lebih mudah. Setelah dipasang, Laminaria dibiarkan selama 3 - 24 jam di dalam leher rahim.
"Penggunaan laminaria mengurangi komplikasi sekitar 20 - 40 % karena kalo evakuasi dilakukan secara paksa yang hanya mengandalkan dilatasai servik saja akan menyebabkan cedera pada leher rahim mungkin berupa robekan leher rahim, rahim perforasi, kerusakan pada otot leher rahim, perdarahan ato mungkin kematian ibu." Kata dr. Didi, SpOG.
"Sedangkan komplikasi pemasangan laminaria yang dapat terjadi yaitu berupa sulit melepaskan, masuk kedalam rahim, impactment (terjebak di dalam) di leher rahim, putus dari ujung ke ujung. Komplikasi2 ini jarang terjadi jika Laminaria dipasang secara benar dan hati-hati ditempatkan langsung di dalam leher rahim. Komplikasi lain termasuk kram pada saat pemasangan. Ada beberapa kasus yang dilaporkan terjadi reaksi alergi terhadap laminaria (anafilaksis) dan infeksi." tambahnya.
Demikian dan terima kasih. Semoga bermanfaat.
sumber : www.drdidispog.com